Tuesday, February 10, 2015

Banjir Jakarta 2015

Sudah sangat lama saya tidak posting di blog ini. Sebenarnya bukan sok sibuk, tapi lebih karena rasa malas yang tak kunjung pergi. Postingan ini mengawali cerita saya di 2015. Memang bukan di bulan pertama tapi tetap yang pertama di tahun ini.

Sayangnya postingan yang saya bagikan kali ini bukan cerita indah, tapi semoga ada manfaat yang bisa dipetik.

Hujan deras turun di daerah Sunter Jakarta Utara sejak Senin malam (8 Februari 2015) sekitar pukul 23.00. Hingga keesokan harinya (Selasa) hujan belum menunjukkan akan berhenti hingga sekitar pukul 14.00. Saya tidak menyalahkan hujan yang tak kunjung berhenti, saya suka suasana hujan. Adem, syahdu. Sayangnya daerah tempat saya tinggal rawan banjir. Saya juga tidak mau menyalahkan masalah drainase yang kurang baik, karena memang saya kurang paham. Masyarakat di lingkungan saya tinggal juga sangat jarang membuang sampah sembarangan. Setiap hari mobil pick up sampah selalu datang untuk mengambil sampah yang sudah dikumpulkan warga yang tinggal di daerah sini. Jadi..apa yang menyebabkan banjir? Saya tidak tahu. Saya marah? Tidak.. Saya suka banjir? Tentu tidak. Saya lelah.. membereskan barang agar tidak terendam banjir, lalu merapikan kembali setelah banjir surut, membersihkan rumah agar tidak timbul penyakit seperti penyakit kulit, diare, muntaber, dan sederet penyakit lain yang bisa timbul paska banjir.

Cukup melelahkan karena saya punya anak balita, jadi harus bertindak cepat demi keselamatan dan kesehatan bersama.

Banjir kali ini memberi efek lebih besar di rumah saya jika dibanding dua tahun lalu. Dua tahun lalu air masuk rumah melalui saluran kamar mandi yang berada di belakang rumah. Banjir tahun ini, air masuk dari belakang (seperti yang lalu) dan depan. Dua tahun lalu hanya di ruangan tertentu yang tingginya lebih rendah, tahun ini semua ruangan. Namun banjir tahun ini lebih cepat surut dibanding dua tahun lalu.

Bukan ingin menjadi langganan, tapi secara garis besar saya merangkum langkah-langkah yang perlu saya lakukan jika banjir datang:
* ketika tanda-tanda banjir datang dan masuk ke dalam rumah, pastikan semua barang-barang terutama elektronik diletakkan di tempat yang tinggi seperti di atas lemari (kebetulan rumah saya tinggali tidak tingkat)
* pastikan tidak ada barang elektronik (termasuk kulkas) yang masih dialiri arus listrik.
* amankan dokumen-dokumen (letakkan di tempat tinggi)
* pastikan persediaan bahan makanan cukup (seperti makanan kalengan)
*  berlindung di tempat aman (kebetulan saya nangkring di atas kasur), jika air tidak surut dan tambah tinggi segera mengungsi. Kebetulan banjir tahun ini hanya semata kaki dan kemudian surut.

Saya tidak berharap banyak hanya semoga banjir tidak terjadi lagi (setidaknya di daerah tempat saya tinggal) sambil terus meningkatka  kesadaran diri terhadap lingkungan terutama untuk tidak buang sampah sembarangan.