Saturday, May 9, 2015

Sehari Bersama Naya di Kinderster (Daycare Sunter)

Enam bulan sudah berlalu sejak saya menemukan daycare di sekitar Sunter. Kinderster. Banyak hari yang Naya lewatkan di daycare ini. Awalnya malu dan takut mungkin perasaan Naya, melihat dari ekspresi wajah dan gerak tubuh. Kini selalu "nagih" minta ke Kinderster ketika saya tidak menitipkannya di sana.

Naya memang tidak mengambil paket bulanan mengingat aktivitas saya yang tidak setiap hari harus bekerja di luar rumah. Dia saya titipkan ketika saya harus keluar rumah untuk urusan pekerjaan.

Sering teman atau saudara yang menanyakan, "Ih kok berani sih nitipin anak di penitipan anak? Kan orang asing.." Banyak faktor yang menjadi pertimbangan saya. Mulai dari keluarga kecil kami yang jauh dari orang tua dan mertua, perasaan kurang percaya jika Naya diasuh asisten rumah tangga ataupun baby sitter tanpa pengawasan anggota keluarga lain, hingga pertimbangan ingin memperkenalkan kemandirian pada Naya.

Saya menyadari tidak semua daycare memiliki kapasitas yang sesuai dengan kriteria ideal saya, oleh karena itu saya melakukan survey sebelum saya "sreg" menitipkan Naya. Pertama kali yang saya lakukan, browsing daycare di sunter karena domisili saya di daerah tersebut. Memilah-milah info. Ternyata tidak cukup banyak informasi yang bisa saya dapat. Inilah yang mendasari kenapa saya mau berbagi info, berharap jika ada orang tua yang memiliki kesulitan seperti saya, bisa terbantu.

Ketika saya survey ke Kinderster, pertama yang saya lihat adalah fasilitas yang tersedia. Mulai dari ruang bermain, ruang tidur, toilet, bahkan dapur tempat menyiapkan makanan anak. Syukurlah Kinderster memiliki fasilitas yang baik. Bahkan dalam hati saya berkata, "Niat banget nih daycare." Berikutnya hal yang saya perhatikan adalah masalah keamanan. Kelengkapan akan cctv dan pagar daycare yang membuat orang asing tidak bisa masuk, membuat saya merasa anak saya akan aman di tempat ini. Guru dan pengasuh yang bekerja di tempat ini, juga tidak luput dari perhatian saya. Chemistry antara Naya dengan mereka, dan cara mereka menangani Naya ketika trial membuat saya semakin mantap. Selain itu, lokasi yang berdekatan dengan rumah saya memudahkan saya untuk mengantar dan menjemput Naya.

Kebetulan, saya berkesempatan untuk survey aktivitas anak-anak di Kinderster. Pagi hari sekitar pukul 08.00, anak-anak mulai berdatangan (termasuk Naya). Kebijakan dari Kinderster, anak datang sudah dalam keadaan rapi (sudah mandi). Namun bila ada keadaan yang mendesak/darurat, seperti anak bangun kesiangan dan orang tua terburu-buru, pengasuh yang ada di Kinderster siap sedia memandikan. Tujuan dari kebijakan anak mandi di rumah masing-masing ketika pagi hari supaya bonding antara anak dan orang tua terjalin dengan baik.  Kebijakan lain yang membuat saya jatuh hati pada Kinderster adalah ketika hari Jumat, orang tua anak yg dititipkan secara reguler setiap hari dalam sebulan, diminta membawa pulang sprei kasur anak (1 anak 1 kasur untuk tidur siang) untuk dicuci di rumah masing-masing. Tujuannya agar anak merasa betah karena wangi sprei sama dengan di rumahnya. Selain itu, kebersihan sprei terjamin karena dicuci sendiri oleh orang tua.

Sesampainya di Kinderster, anak-anak sarapan sesuai jadwal menu yang telah ditentukan. Bervariasinya menu makanan di Kinderster, membuat saya takjub. Anak-anak berkenalan dengan beragam bahan makanan. Adanya pemasak handal di Kinderster membuat saya tidak ragu pada kualitas dan kebersihan makanan di daycare ini.

Pukul 09.00 hingga pukul 11.30 anak-anak yang belum bersekolah diajak belajar sambil bermain. Belajar di sini bukan melulu tentang calistung, tapi perpaduan antara life skills dan pengenalan pada art, music yang dibawakan dengan cara bermain. Setiap minggu, tema yang diusung berbeda-beda. Saya sering mendapat kiriman foto via bbm ketika anak saya mengikuti aktivitas ini, misalnya: minggu ini tentang salon and barber shop, lalu minggu berikutnya tentang space.

Pukul 11.30 anak-anak makan siang, tentunya sesuai jadwal menu. Menariknya, Naya belajar untuk mengantre cuci tangan sebelum makan, kemudian makan dengan baik di meja makan bersama teman-temannya, dan juga belajar untuk makan sendiri tanpa disuapin. Biasanya aktivitas makan ini berlangsung selama satu jam, yaitu hingga 12.30.

Pukul 12.30 anak-anak bersiap untuk tidur siang bersama hingga pukul 15.00. Setelah itu mereka akan makan snack bersama sambil menunggu waktu mandi, yaitu pukul 15.30.

15.30 Anak-anak mandi sore.. ramai sekali.. mereka mengantre untuk mandi. Setelah cantik dan ganteng, anak-anak biasanya akan ada aktivitas bermain sambil belajar bersama sesuai dengan tema mingguan hingga pukul 16.30.

Pukul 16.30 waktunya makan sore sebelum dijemput oleh para orang tua, yaitu pukul 17.00.

Naya senang sekali "bermain" di Kinderster. Selain belajar mandiri, kemampuan sosialisasi dan berbagi juga dia pelajari di daycare ini.

Kuncinya ketika ibu/bapak berencana menggunakan jasa daycare adalah survey. Pastikan daycare yang dipilih sesuai dengan kriteria dan pola asuh ibu/bapak. Rasa aman, nyaman, dan chemistri dengan guru serta pengasuh di sebuah daycare juga menjadi kunci untuk mendapatkan daycare yang pas. Semoga cerita dari saya bisa bermanfaat.

*bila ibu/bapak ingin info lebih lanjut tentang Kinderster bisa mengunjungi website www.kinderster.com