Tak terasa satu setengah bulan berlalu. Putriku mulai tumbuh dan berkembang. Tangannya yang mungil mulai berisi. Kakinya yang kecil mulai membesar. Pipinya juga tambah menggemaskan. Rasa sayangku pun dari hari ke hari semakin merekah.
Putriku sangat menggilai air susu yang terus mengalir dari payudaraku. Alhamdulillah Allah menyayangiku dengan memberikan kemudahan dalam menyusui putriku. Air susu yang melimpah ruah mampu memenuhi kebutuhan gizinya, bahkan karena saking sukanya, setiap 20 menit sekali ia minta ASI. Terkadang dia muntah karena perutnya yang kecil tidak mampu menampung semua ASI yang telah diminumnya.
Tidak hanya kesukaannya pada ASI-ku yang membuat ku kewalahan. Pola tidurnya yang ajaib pun membuatku harus beradaptasi. Pagi sampai sore hari dia suka sekali tidur. Begitu bulan mulai tersenyum, putriku pun mulai membuka matanya dan mengajak bermain. Terkadang dia rewel minta ASI padahal perutnya sudah penuh.
Hal yang membuatku sangat bangga pada putriku adalah kesukaannya jika diajak jalan – jalan. Dia tidak pernah rewel. Alhamdulillah. Jalan – jalan perdananya pada saat harus control ke dokter anak satu minggu setelah kelahirannya. Jarak rumah sakit yang cukup jauh dan panjangnya antrean membuatku sedikit khawatir. Aku takut dia banyak menangis karena terlalu lama di luar rumah, tetapi aku salah. Putri mungilku yang cantik sama sekali tidak rewel. Dia sempat minta ASI sekali, kemudian dengan antengnya dia menunggu giliran untuk diperiksa dokter. Selanjutnya putriku juga tidak pernah rewel ketika harus kembali control dan menemaniku berbelanja keperluan bulanan.
Menjadi seorang ibu muda memang banyak yang harus diadaptasi tetapi justru hal itu yang membuatku semakin saying pada anakku. Apapun yang dilakukannya selalu bias membuat bibirku tersenyum lebar dan hatiku berbunga – bunga. I love you so much my daughter. You are my everything.
0 comments:
Post a Comment